1. Roti Fatir
Bagi masyarakat Mesir, roti ini biasa dinikmati pada saat
sarapan. Rasa dari roti ini bisa sangat gurih dan manis secara bersamaan dengan
tekstur yang renyah di bagian luar serta lembut di dalam. Roti fatir disajikan
dengan beberapa pilihan saus diantaranya madu, madu hitam, dan sejenis selai
kacang yang sudah diberi bumbu hingga terasa asin. Hidangan ini tentunya lebih
enak dinikmati selagi hangat. Yang menarik dari pembuatan roti fatir ini adalah
tungku yang digunakan biasanya masih tradisional yang berukuran cukup besar dan
terbuat dari batu.
2. Roti Isyh
Roti Isyh merupakan makanan pokok masyarakat Mesir. Rasanya
seperti roti tawar, hanya lebih padat dan seratnya lebih terasa. Meski di Mesir
nasi mudah di temukan, namun bagi warga Mesir, roti Isyh lebih disukai. Isyh
yang rata-rata berdiameter 15 cm ini memiliki harga yang terbilang murah. Satu
kantong plastik berisi 10 roti dihargai hanya 1,5 – 2 Egypt Pound saja atau
sekitar Rp. 3500.
Apabila Anda makan di restoran, roti ini tidak dipungut
biaya atau gratis. Roti Isyh ini enak di nikmati saat masih hangat dan biasanya
tahan selama 3 hari sebelum berjamur. Sama seperti roti lain, roti Isyh ini
bisa dimakan dengan berbagai cara. Karena memiliki rongga ditengahnya maka roti
bisa diisi telur, kacang dan sayuran-sayuran sehingga mirip sandwich atau cara
lain menurut selera masing-masing. Hidangan ini memiliki cita rasa yang
cenderung hambar dan sedikit asam serta tekstur yang lembut.
3. Grilled Kofta
Bagi Anda pecinta barbecue dan pecinta daging domba atau
kambing pasti akan menyukai makanan yang satu ini. Grilled Kofta merupakan
hidangan sate dengan potongan daging domba yang dihaluskan dengan campuran
rempah serta ditambah dengan campuran daun mint dan daun peterseli (Parsley).
Kofta merupakan daging cincang yang dibentuk seperti sosis dan dibakar diatas
arang juga seperti kebab.
Bola daging domba cincang ini memiliki aroma rempah yang
cukup kuat sehingga rasanya gurih enak. Hidangan ini semakin lezat dimakan
hangat dengan cocolan saus serta bisa juga di makan dengan nasi khas Mesir.
Perlu diketahui, nasi di Mesir sebagai makanan pokok tidak disajikan putih
seperti di Indonesia, nasinya di olah hingga rasanya gurih. Salah satunya
adalah nasi vermicelli yang menjadi kebanggaan warga Timur Tengah khususnya
Mesir. Sesuai namanya nasi vermicelli ini dicampur dengan semacam bihun.
4. Vine Mahshi
Mahshi merupakan sajian sayuran yang kaya akan rempah yang
dikenal sebagai menu berbuka puasa di Negara Timur Tengah. Selain itu juga
Mashi dikenal di negara-negara Balkan, Eropa Timur, Armenia, Polandia dan
Swedia. Setiap negara memiliki sebutan yang berbeda untuk makanan yang lezat
dan kaya rempah ini. Banyaknya negara yang mengenal mahshi disebabkan oleh
pengaruh budaya kerajaan Ottoman. Pada saat itu Ottoman banyak menguasai
negara-negara Eropa seperti Swedia. Mereka menyebarkan kebudayaan Timur Tengah
termasuk kuliner khas yang mereka miliki salah satunya mahshi.
Mahshi terbuat dari sayuran seperti zucchini, terong, tomat,
paprika, daun anggur ataupun kol yang diisi dengan nasi campur. Biasanya nasi
dicampur dengan berbagai rempah, sayuran yang telah diisi dengan nasi campur
tersebut kemudian direbus bersama dengan kaldu dan air selama 40 hingga 60
menit hingga sayuran lunak. Biasanya hidangan ini disajikan sebagai makanan
utama ataupun makanan pendamping. Tetapi tetap enak dimakan setelah dihangatkan
kembali.
5. Tamiya / Falafel
Falafel merupakan hidangan seperti bola goreng khas Arab
yang disebut juga dengan kue pastel. Makanan ini dibuat dari kacang berwarna
kuning yang menyerupai kacang Arab atau papa beans yang bentuknya menyerupai
kacang koro namun lebih kecil.
Pertama kali hidangan ini disajikan di Mesir dan saat ini
telah banyak dikonsumsi di Negara Timur Tengah. Falafel merupakan makanan wajib
di Mesir, biasanya Tamiya / Falafel selalu ada di menu sarapan bersama roti dan
acar khas Mesir. Rasanya yang lezat dan mengenyangkan sangat cocok bagi anda
yang sedang lapar ataupun memerlukan energi yang banyak.
Adonan dibuat seperti bola kemudian digoreng hingga
kecokelatan, untuk mengurangi lemak bisa juga dipanggang, namun tekstur dan
rasanya jadi sedikit berbeda. Bisa dimakan sebagai camilan atau disajikan
bersama lauk pauk lainnya saat makan pagi, siang ataupun malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar